IDUL FITRI
Shalat Idul Fitri disyari’atkan pada umat islam pada tahun pertama dari hijrah Rasulullah SAW. Hukum dari shalat Idul Fitri itu sendiri adalah sunat muakkad.
Perbuatan-perbuatan yang disunnahkan ketika hendak melaksanakan sholat ‘Ied:
Mandi Sebelum ‘Ied. Disunnahkan bersuci dengan mandi untuk hari raya karena hari itu adalah tempat berkumpulnya manusia untuk sholat. Namun, apabila hanya berwudhu saja, itu pun sah.
Makan di Hari Raya.
Memperindah (berhias) Diri pada Hari Raya. Perlu diingat, anjuran berhias saat hari raya ini tidak menjadikan seseorang melanggar yang diharamkan oleh Allah, diantaranya larangan memakai pakaian sutra dan emas bagi laki-laki.
Berbeda jalan antara pergi ke tanah lapang dan pulang darinya. Hikmahnya sangat banyak sekali di antaranya, agar dapat memberi salam pada orang yang ditemui di jalan, dapat membantu memenuhi kebutuhan orang yang ditemui di jalan, dan agar syiar-syiar Islam tampak di masyarakat. Disunnahkan pula bertakbir saat berjalan menuju tanah lapang.
Hal-Hal yang Terkait Sholat ‘Ied Secara Ringkas
• Dasar disyari’atkannya: QS. Al Kautsar ayat 2, dan hadits dari Ibnu Abbas, beliau berkata, “Aku ikut melaksanakan sholat ‘Ied bersama Rosululloh, Abu Bakar dan Umar, mereka mengerjakan sholat ‘Ied sebelum khutbah.” (HR. Buhori dan Muslim)
• Waktu sholat ‘Ied: Antara terbit matahari setinggi tombak sampai tergelincirnya matahari (waktu Dhuha),
• Tempat dilaksanakannya: Disunnahkan di tanah lapang, jika terdapat udzur dibolehkan di masjid.
• Tata cara sholat ‘Ied: Dua roka’at berjama’ah, dengan tujuh takbir di roka’at pertama (selain takbirotul ihrom) dan lima takbir di roka’at kedua (selain takbir intiqol/takbir Qiyam).
• Tidak ada adzan dan iqomah
• Khutbah setelah sholat ‘Ied dengan dua khutbah, dengan takbir 9 kali pada khutbah pertama dan 7 kali pada khutbah kedua.
• Membaca takbir mulai terbenamnya matahari pada malam ‘Ied hingga imam datang untuk memulai sholat ‘Ied
• Qodho’ sholat ‘Ied jika terluput: Tidak perlu meng-qodho’, menurut pendapat yang terkuat.
Kemungkaran yang Biasa Dilakukan Tatkala ‘Iedul Fitri
Tasyabbuh (meniru-niru) orang-orang kafir dalam pakaian dan mendengarkan musik/nyanyian
Tabarruj-nya (memamerkan kecantikan) wanita, dan keluarnya mereka dari rumahnya tanpa keperluan yang dibenarkan syariat agama.
Laki-laki berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahrom.
Mengkhususkan ziarah kubur pada hari raya ‘Ied. Ziarah kubur memang termasuk ibadah yang disyariatkan, namun, pengkhususan waktu untuk ziarah saat ‘Iedul Fitri bukanlah tuntunan Nabi
Begadang saat malam ‘Iedul Fitri untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Ada di antara kaum muslimin yang menjadikan malam ‘Ied untuk begadang dengan bermain catur, kartu atau sekedar ngobrol tanpa tujuan. Akibatnya, tatkala pagi datang, kebanyakan dari mereka sulit menjalankan sholat subuh secara berjamaah. Bahkan ada yang sampai ogah-ogahan menjalankan sholat ‘Ied.
comment